redmimoo

Kamis, 19 Januari 2012

missing

MISSING

Secarik kertas melayang dari meja kerja, terhampar di sudut ruangan yang sepi dengan di sisi kiri mejanya terlihat tempat sampah yang di penuhi gumpalan kertas yang menggunung. Lizzie menelungkupkan kepalanya ke meja kerjanya, entah terlalu lelah atau matanya yang mulai mengantuk ia menghela nafas panjang lirih. Dan diluar langit tampak sangat dingin dan kaku, suara guntur yang bersahut-sahutan disertai angin dingin menyelimuti malam ini. Diantara bekunya malam tiba-tiba terdengar suara benda jatuh dari arah belakang, terang saja itu membuatnya terbangun dan beranjak dari meja kerjanya dengan terburu-buru hingga secara tidak sengaja sisi kiri tubuhnya menghantam pintu yang hanya terbuka separuh.  Dengan menahan rasa sakit dia pun menuruni tangga dan ahirnya ia melihat juga pemandangan yang tidak ingin di lihatnya.  Hum… benar saja dapurnya berantakan oleh ulah kucing yang masuk kedapurnya. Dengan perasaan berat dia membersihkan sisa pecahan piring dan ceceran makanan yang berhamburan dilantai setengah jam kemudian selesai juga pekerjaannya. Dengan penat yang sangat ia menuju kekamar mandi dan menyalakan air hangat dan merendam seluruh tubuhnya untuk menghilangkan seluruh lelahnya hari ini, tidak terasa sudah sejam dia masih saja berendam dengan memejamkan matanya dengan di iringi music jazz.

Jam terus berputar dan tidak terasa sudah tiga jam ia berendam, dan ahirnya dia pun keluar dari kamar mandi dan mengeringkan rambutnya dan beranjak kembali ke meja kerjanya, dan tanpa sengaja ia menginjak kertas yang terjatuh saat ia tertidur, dipungutnya kertas itu dan di lihatnya dengan rasa heran dan takjub, tidak ia sangka di telah menyelesaikan satu design baju yang sangat unik, indah dan pola yang belum pernah dia buat sebelumnya. Dia terus berdecak memandangi gambar itu dan ahirnya meletakkannya diantara tumpukan file yang akan di presentasikan besok. Dan diapun pergi ketempat tidurnya dan tidur dengan pulasnya.
 
“kring…kring…kring…” Suara jam beker  memecah suara keheningan pagi, hawa dingin begitu terasa, bunga dan rumput ditaman begitu tampak segar dengan air yang masih menetes perlahan dari atas daun pohon yang terkena hujan tadi malam, Lizzie pun terbangun olehnya dan memandang keluar dan matahari memang sudah bersinar terang menembus kaca yang berembun. Dia bergegas mandi dan membereskan semua file yang di perlukan untuk rapat hari ini, waktu sudah menunjukkan pukul 09.30 WIB itu artinya waktunya tinggal tiga puluh menit lagi, di tengah perjalan terjadi kecelakaan di jalan yang biasa ia lalui berarti ia harus mencari jalan lain dan itu artinya juga ia kehilangan sebagian waktunya. Dan tepat pukul 09.55 WIB dia ahirnya sampai di depan kantornya.  Dengan tergesa-gesa dia menutup mobil sport warna merah miliknya dengan keras dan kemudian berlari ke lift tapi sayang lift dilantai satu sedang run jadi dia memutuskan menaiki tangga dan tanpa dia sadari dia menabrak seorang staff yang sedang di depannya, terang saja itu membuat semua file yang ada di tangannya jatuh berhamburan, dan tanpa melihat sana-sini ia memungut file yang ada dilantai. Dia pun kembali berlari kearah ruangan rapatnya dan benar saja kliennya sudah menunggunya. Dengan meminta maaf dan memberikan keterangan mengapa ia terlambat ia pun melanjutkan presentasinya. Hingga pada akhir presentasi saat ia akan menunjukkan hasil karyanya yang paling fenomenal ia tersadar bahwa kertasnya telah hilang.  Akhirnya diapun menutupnya dengan karya cadangannya yang sebelumnya sudah dia persiapkan sebagai opsi kliennya saja. Rapat pun berahir, klien puas dengan apa yang di dapatkannya tapi tidak bagi Lizzie, karena dia kehilangan karya terindahnya. Dengan kaki berat dia melangkah kemudian dia teringat akan kejadian saat dia menabrak staffnya.  Dia pun berlari kearah anak tangga yang dilewatinya sebelumnya, karena kurang hati-hati diapun tergelincir pada anak tangga terahir. Dia mencoba untuk bangkit tapi tidak bias mungkin sepatu yang dia gunakan terlalu tinggi hingga membuatnya merasa sangat sakit.  Dari kejauhan seorang OB menghampirinya dan membantunya bangkit dan menuntunya kedalam mobilnya tapi sebelum OB itu meninggalkannya, dia pun mengeluarkan beberapa lembar uang kertas  sebagai rasa terima kasihnya dan menanyakan apakah OB itu melihat kertas dengan pola dasar bunga, OB itu mencoba mengingat dan ia pun teringat bahwa tadi dia memang membersihkan beberapa kertas yang berserakan dilantai tapi sampahnya kini sudah di kirim ke tempat daur ulang kertas.

Diwaktu yang bersamaan petugas daur ulang secara tidak sengaja menemukan gambar yang begitu indah diapun melipat dan menyimpan gambar itu dalam kantongnya. Dan menghancurkan semua kertas yang ada di depanya dengan mesin pemotong kertas. Sedangkan Lizzie dengan kaki yang masih sakit langsung menuju kearah tempat daur ulang kertas dengan tidak memperdulikan rasa sakitnya lagi. Tapi betapa kecewanya dia saat dia melihat sudah tidak ada yang tersisa disana. Ahirnya diapun pulang dengan sejuta kekecewaan. Sesampainya di rumah dia langsung menuju kekamarnya dan menghempaskan tubuhnya ketempat tidurnya dan mengingat hal apa saja yang sudah dialaminya hari ini, dia coba untuk memejamkan mata tapi tidak bias bayangan gambarnya masih melekat kuat diingatnnya. Dia pun duduk dengan menelungkupkan wajahnya ke lutut kananya dan tanpa sadar dia menyentuh pergelangan kaki kirinya yang masih sakit, dengan hati-hati dia mulai berdiri dan mulai berjalan dengan kaki yang diseret menuju laci yang ada di sudut kamar, dia mengambil obat penghilang rasa nyeri dan balsem untuk kakinya.  Dan kembali ketempat tidurnya,  karena sakitnya diapun ahirnya tertidur dengan pulas hingga tidak tererasa dia tertidur hingga pagi. 

 Saat terbangun rasa sakit dikakinya sudah tidak terasa lagi, dia kedapur dan membuat secangkir kopi dan melihat bunga yang bermekaran lewat kaca dapur yang berembun. Dan diapun beranjak meninggalkan dapur dan menuju keruang kerjanya disana dia mencoba untuk membuat design yang sama indahnya tapi semakin dia mencoba semakin dia tidak menemukan idenya. Dia pun beranjak dan bersiap pergi kekantor, dengan memakai mobil sport merahnya tapi saat di persimpangan jalan dia memutuskan memutuskan memutar arah kearah pantai di tepi kota itu, dia melaju dengan kencang karena jalanan ini jarang sekali dilewati oleh penduduk sekitar. Sesampainya di pantai dia melepas high hillnya dan menuju ke tepian pantai  dan duduk menghadap pantai yang mulai pasang dan ombak-ombak kecil itu menghantamnya pelan. Dia habiskan waktunya hingga matahari terbenam dan ia pun pulang dalam keadaan yang tidak lebih baik .

Hujan turun dengan lebatnya saat ia menuju rumahnya, dan ditengah perjalanan ia menemukan seekor kucing yang sedang kehujanan, karena merasa iba ia memungut kucing itu dan membalutkan shallnya kepada tubuh kucing yang telah basah.  Sesampai dirumah dia berlari kedalam rumah dengan kucing dalam pelukannya, dia menyalakan penghangat ruangan dan mengeringkan tubuh kucing dan memberikannya susu hangat dalam mangkuk kecil. Dia pun mengeringkan badannya dan kembali kemeja kerjanya, tapi sayang saat dia akan membuat design betapa terkejutnya ternyata seluruh kertasnya telah habis, setelah menunggu hujan reda dia pun keluar dengan mobil merahnya dengan syall hitam dilehernya, saat dia keluar dari toko kertas tidak dia sangka sebuah kecelakaan mobil terjadi, dia berlari kearah kerumunan orang dan bertambah terkejutnya ia saat yang dilihatnya adalah petugas pembersih kertas dari kantornya tapi saat dia mendekat petugas lalulintas sudah terlebih dahulu memasukkannya kedalam mobil ambulan dan tidak sengaja dia melihat kertasnya dalam genggamannya.

Dalam perjalanan pulang dia terus berpikir apakah itu kertas yang sama, dan tiba-tiba saja dia memutar balik mobilnya kearah rumah sakit , dia berlari kearah ruangan dimana orang itu dirawat, tapi petugas rumah sakit melarangnya masuk karena sedang dalam keadaan kritis,dan beberapa saat kemudian tim dokter keluar dengan menundukkan kepala, itu berarti dokter gagal menyelamatnya orang itu, dan terlihat pada deretan kursi tunggu pasien terlihat seorang gadis kecil menangis dalam pelukan ibunya dengan mengenggam kertas sketsanya. Lizzie hanya memandanginya dari jauh dan menghampirinya perlahan , ia ucapkan rasa duka cita pada ibu itu dan membelai rambut anak kecil itu, Lizzie pun melihat sketsa dalam genggaman anak itu dan membiarkan anak itu menyimpannya sebagai hadiah terahir dari ayahnya.

Lizzie pun kembali pulang ia menuruni anak tangga rumah sakit dengan kaki yang teramat lelah, ia masuk kemobilnya dan mengingat apa saja yang di alaminya beberapa hari terahir ini. Sesampai dirumah dia langsung melangkah keanak tangga dan sesaat memandang anak kucing yang masih tertidur pulas di sofa kecil miliknya. Dia pun segera keruang kerjanya dan melekkan kertas-kertas itu di ujung meja kerjanya. Dia pun kembali kekamar dan menenggelamkan tubuhnya ke dalam tempat tidurnya.

Keesokan harinya dia terbangun terlalu pagi, dia pun menuruni anak tangga dan pergi kearah dapur, dia buat segelas susu coklat hangat, dan pergi ketempat kerjanya dan saat dia menoleh kebelakang dilihatnya kucing kecil itu mengikuti dibelakang kakinya . Karena terlalu pagi diapun membuat sketsa design yang baru, karena nanti akan diadakan meeting untuk kliennya dari sebuah perusahaan ternama dari luar negeri. Tanpa dia sadari jam sudah menunjukkan pukul 08.00 WIB dan tanpa ia sadari ia pun sudah menyelesaikan designnya yang lebih indah dari sebelumnya. Dia pun pergi kekamar mandi untuk berendam dan melepas penatnya untuk malam yang panjang.  Dan setelah dirasa cukup dia pun bersiap pergi kekantor dan menyiapkan semua file dengan lebih rapi dan teliti lagi.

Diluar rumahnya telah tampak langit yang begitu biru, dia bergegas mengeluarkan mobilnya dan menancap gasnya dengan kencang.  Sesampai di kantor diapun masuk kedalam kantor dalam wajah yang berseri. Kali ini menggunakan lift yang kebetulan terbuka saat ia datang, dan kebetulan sekali orang yang ada di dalam liftnya adalah klienya sendiri, akhirnya mereka masuk kedalam ruang rapat bersama-sama dan memulai mempresentasikan design yang akan digunakan sebagai produk utama dalam produksinya, rapatpun ditutup dengan hasil yang memuaskan.  Dan Lizzie pun pulang dengan wajah yang tersenyum dan memacu mobil sport merahnya dengan kencang.

You will find beautiful moment in your life if you more patience

Tidak ada komentar:

Posting Komentar